Tuesday 5 February 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR CRURIS



I. PENGERTIAN
Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikena stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. (Brunner & Suddart, 2000)
II. JENIS FRAKTUR
a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran.
b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang
c. Fraktur tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit
d. Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan tulang.
e. Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkak.
f. Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulang
g. Kominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen
h. Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam
i. Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)
j. Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah perlekatannnya.

III. ETIOLOGI
a. Trauma
b. Gerakan pintir mendadak
c. Kontraksi otot ekstem
d. Keadaan patologis : osteoporosis, neoplasma

path_bedah





V. MANIFESTASI KLINIS
a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang diimobilisasi, hematoma, dan edema
b. Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
c. Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur
d. Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya
b. Pemeriksaan jumlah darah lengkap
c. Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai
d. Kreatinin : trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk klirens ginjal


VII. PENATALAKSANAAN

a.     Reduksi fraktur terbuka atau tertutup : tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak semula.
b.    Imobilisasi fraktur
Dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna
c.     Mempertahankan dan mengembalikan fungsi
d.    Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan
e.     Pemberian analgetik untuk mengerangi nyeri
f.      Status neurovaskuler (misal: peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau
g.     Latihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk
h.    meminimalakan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah
VIII. KOMPLIKASI
a. Malunion : tulang patah telahsembuh dalam posisi yang tidak seharusnya.
b. Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.
c. Non union : tulang yang tidak menyambung kembali

IX. PENGKAJIAN
1. Pengkajian primer
- Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk
- Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi
- Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut
2. Pengkajian sekunder
a.Aktivitas/istirahat
 Kehilangan fungsi pada bagian yangterkena
 Keterbatasan mobilitas
b. Sirkulasi
Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas)
Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)
Tachikardi
Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera
Cailary refil melambat
Pucat pada bagian yang terkena
Masa hematoma pada sisi cedera
c. Neurosensori
Kesemutan
Deformitas, krepitasi, pemendekan
kelemahan
d. Kenyamanan
nyeri tiba-tiba saat cidera
spasme/ kram otot
e. Keamanan
 laserasi kulit
perdarahan
perubahan warna
pembengkakan local


X. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
a. Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jaringan sekitasr fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler
Tujuan : kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperaawatan
Kriteria hasil:
Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
Mempertahankan posisi fungsinal
Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit
Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas
Intervensi:
a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan
b. Tinggikan ekstrimutas yang sakit
c. Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakit
d. Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika bergerak
e. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas
f. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan’Awasi teanan daraaah, nadi dengan melakukan aktivitas
g. Ubah psisi secara periodik
h. Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi
b.Nyeri b.d spasme otot ,pergeseran fragmen tulang
Tujuan ; nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan
Kriteria hasil:
 Klien menyatajkan nyei berkurang
 Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat
 Tekanan darahnormal
 Tidak ada eningkatan nadi dan RR
Intervensi:
a. Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri
b. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring
c. Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan
d. Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi
e. Jelaskanprosedu sebelum memulai
f. Akukan danawasi latihan rentang gerak pasif/aktif
g. Drong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi, latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan
h. Observasi tanda-tanda vital
i. Kolaborasi : pemberian analgetik

C. Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka , bedah perbaikan
Tujuan: kerusakan integritas jaringan dapat diatasi setelah tindakan perawatan
Kriteria hasil:
 Penyembuhan luka sesuai waktu
 Tidak ada laserasi, integritas kulit baik

Intervensi:
a. Kaji ulang integritas luka dan observasi terhadap tanda infeksi atau drainae
b. Monitor suhu tubuh
c. Lakukan perawatan kulit, dengan sering pada patah tulang yang menonjol
d. Lakukan alihposisi dengan sering, pertahankan kesejajaran tubuh
e. Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan
f. Masage kulit ssekitar akhir gips dengan alkohol
g. Gunakan tenaat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi
h. Kolaborasi emberian antibiotik.


                                            DAFTAR PUSTAKA

Donges Marilynn, E. (1993). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta. EGC

Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. Jakarta. EGC

 Smeltzer Suzanne, C (1997). Buku Ajar Medikal Bedah, Brunner & Suddart. Edisi 8. Vol 3. Jakarta. EGC


Tucker,Susan Martin (1993). Standar Perawatan Pasien, Edisi V, Vol 3. Jakarta. EGC




























                    
I.                  IDENTITAS PASIEN

Nama                                       : TN. Y
Umur                             : 17 th
Jenis kelamin                 : Laki-laki
Pendidikan                     : SMA
Pekerjaan                       : Pelajar
Agama                           : Islam
Alamat                           : Waihaong
Tanggal masuk              : 21-09-2010  Pukul : 15.30 WIT
Tanggal pengkajian        : 22-09-2010  Pukul : 09.15 WIT
Rumah sakit                            : RST Ambon
Ruangan/bangsal            : Bangsal Yudha
Diagnose medis              : Fraktur Cruris
No rek                            : ------------------
Penanggung jawab                   : Tn. A
Pekerjaan                       : PNS
Hubungan dengan klien : Ayah
Alamat                           : Waihaong

II.               RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan utama masuk rumah sakit  : Pasien dengan KLL
Keluhan utama saat pengkajian        : Nyeri pada patah tulang kering kaki kiri
Keluhan  yang menyertai         : Badan lemas,aktivitas terbatas
Factor pencetus                       : Fraktur Cruris akibat KLL
Sifat keluhan                           : Nyeri menetap
Lokasi penyebaran                            : kaki sampai kepiggang
Skala  keluhan                         : Sedang (6)
Lama Keluhan                         : 10-20 menit
III.           RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
-         Pasien tidak pernah mengalami alergi  obat
-         Pasien belum pernah di rawat dirumah sakit
-         Pasien belum pernah mengalami pembedahan

RIWAYAT KELUARGA
-         Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan
-         Tidak ada keluarga yang menderita penyakit jantung.

IV.           GENOGRAM
3 generasi
Oval: X
X
 
Oval: X
X
 
                  














 

















Keterangan :


 
                   : Laki-laki


 
                   : Perempuan

                   : Pasien
     --------     : Tinggal serumah
                   : Ikatan keluarga
                             : Meninggal 
                    ?                 : Lupa








V.                           RIWAYAT PSIKOLOGIS
-         Persepsi (gambaran pasien tentang penyakit)      : Pasien menganggap penyakitnya  dapat disembuhkan  dan dapat menyebabkan cacat fisik
-         Suasana hati, air muka, sikap           : Gelisah
-         Karakteristik                                     : Baik
-         Perkembangan mental                       : Baik
-         Daya konsentrasi                              : Baik
-         Sosialisasi                                         : Baik

VI.           RIWAYAT  KESEHATAN LINGKUNGAN
-         Kebersihan rumah dan lingkungan             : Bersih
-         Kemungkinan terjadinya bahaya                : Tidak  ada
-         Keadaan selokan sekitar rumah                           : Bersih

VII.        PEMERIKSAAN FISIK
Tes umum
-         Keadaan umum              : Lemah
-         Status gizi                      : Sedang
-         Tinggi badan                  : 160 cm
-         Berat badan                             : Saat sakit 54 kg, sebelum sakit 54kg
-         Tingkat kesadaran                   :Compos mentis

Tanda-tanda vital
-         Suhu                              : 37 °C
-         Nadi                               : 82 x/mnt
-         TD                                 : 120/80
-         Pernapasan                    : 20 x/mnt

Kepala
-         Bentuk kepala                : Bulat
-         Keadaan rambut            : Bersih
-         Keadaan kulit kepala     : Bersih
-         Nyeri kepala/pusing       : Tidak ada

Rambut
-         Rambut                                   : Lurus
-         Warna                            : Hitam
-         Tekstur                                    : Halus
-         Distribusi                       : Tebal

Mata
-         Pupil                              : Simetris ki/ka
-         Konjungtiva                            : Pucat
-         Kornea                           : Bening tidak ada vaskularisasi
-         Pengeluaran secret/air mata: Tidak ada
-         Cekung                          : Tidak ada
-         Oedema                          : Tidak ada
-         Penglihatan                    : Baik
-         Penggunaan alat bantu   : Tidak ada
Mulut
Bibir
-         Membrane mukosa                  : Merah muda
-         Tekstur                          : Kasar
-         Peradangan                    : Tidak ada
-         Lesi                                : Tidak ada
-         Pernafasan bibir             : Tidak ada

Lidah
-         Warna                            : Merah muda
-         Tekstur                          : Lembut
-         Peradangan                    : Lidak ada
-         Lesi                                : Tidak ada

Gusi
-         Warna                            : Merah muda
-         Tektur                            : Lembut
-         Peradangan                              : Tidak ada

Leher
Distensi vena                           : Tidak ada
-         Pembesaran kelenjar      : Tidak ada
-         Keluhan lain                            : Tidak ada

Dada
-         Retraksi                         : Ada
-         Simetris                         : Ya ki/ka
-         Tipe pernafasan             : Vesikuler
-         Bunyi nafas tambahan   : Tidak ada
-         Bunyi nafas                             : Bronkus
Abdomen
-         Pembesaran abdomen    : Tidak ada
-         Warna kulit abdomen    : Kecoklatan
-         Tekstur abdomen           : Halus
-         Adakah peradangan       : Tidak ada
-         Distensi abdomen          : Tidak ada
-         Nyeri tekan dan nyeri lepas: Tidak ada
-         Bunyi                                      : Pekak

Kulit
-         Sianosis perifer              : Tidak ada
-         Sianosis sentral              : Tidak ada
-         Suhu                              : Hangat
-         Tanda radang                 : Pada kaki kanan

Ekstremitas
-         Terpasang infuse RL 20 tts/mnt pada tangan kiri
VIII.    POLA AKTIVITAS SEHARI- HARI

No
Pola aktivitas sehari-hari
Sebelum sakit
Saat sakit
1.









2.





3.









4.






5.






6.
Makan
-         Pagi
-         Siang
-         Sore
-         Malam
-         Frekuensi makan
-         Jenis makanan
-         Jumlah makanan
-         Keluhan saat makan

Minum
-         Jenis minuman
-         Frekuensi minum
-         Keluhan saat minum


Eliminasi
-         Frekuensi BAB
-         Warna 
-         Konsistensi
-         Keluhan BAB
-         Frekuensi BAK
-         Warna
-         Jumlah BAK
-         Keluhan BAK

Tidur dan istirahat
-         Tidur siang
-         Lama tidur siang
-         Tidur malam
-         Lama tidur malam
-         Keluhan gangguan tidur

Personal hygiene
-         Frekuensi mandi
-         Frekuensi sikat gigi
-         Ganti pakaian
-         Masalah saat mandi


Aktivitas
-         Aktivitas dilakukan sendiri
-         Aktivitas dilakukan dengan bantuan orang lain
-         Aktivitas tidak dapat dilakukan sendiri


Nasi,bubur, telur
Nasi, ikan, sayur
Tidak ada
Nasi, ikan, sayur
3x sehari
Nasi biasa
1 porsi
tidak ada


teh, kopi, air putih
6-7x/hari
Tidak ada



1-2x sehari
kuning
lunak
tidak ada
3-4x sehari
Kuning
Tidak dikaji
tidak ada


Baik
1-2 jam
Baik
7-8 jam
tidak ada


2x sehari
3x sehari
2x sehari
tidak ada



ya
tidak ada

tidak ada

Tidak ada


Bubur, sayur, tempe,telur
Bubur, sayur, ayam
Tidak ada
3x sehari
Nasi biasa
1porsi
Tidak ada

Air Aqua botol
1 botol /hari
Tidak ada



1-2x sehari
kuning
lunak
tidak ada
3-4x sehari
Kuning
Tidak dikaji
Tidak ada


Kurang
Tidak pernah
Kurang
3-4 jam
Sering terbangun jika  timbul nyeri

1x sehari(di lap)
1x sehari
 1x sehari
Aktivitas dibantu keluarga dan perawat

Tidak
Ya,dibantu  keluarga dan perawat

ya

IX.           PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

X.               THERAPY/PENGOBATAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

1.     Therapy obat :
-         Inj.Cepotaxime 1gr/IV/12jam
-         Inj.Novalgin IAmp/IV/8jam

2.     Therapy cairan :
-         IVFD RL 30 tts/mnt
G. KLASIFIKASI DATA

DS : pasien mengatakan :
§  Badan terasa lemas
§  Takut dan gelisah
§  Susah tidur
§  Nyeri pada patah tulang kering kaki kiri
§  Nyeri menetap
§  Lokasi penyebaran :kaki sampai kepinggang
      DO :
§  K/U lemah
§  Aktifitas di bantu perawat dan keluarga
§  Kekuatan otot lemah
§  Tonus otot lemah
§  Terpasang infuse RL 20 tetes/menit
§  Tidur malam 3-4 jam
§  Sering terbangun saat tidur
§  Konjungtiva pucat
§  Skala  keluhan         : Sedang (6)
§  Lama Keluhan         : 10-20 menit

XI.           ANALISA DATA

No
Data
Etiologi
Masalah
1.















2.















3.














DS : pasien mengatakan :
o   Badan terasa lemas
o   Kaki kesemutan
DO :
o   K/U lemah
o   Aktifitas di bantu perawat dan keluarga
o   Kekuatan otot lemah
o   Tonus otot lemah
o   Terpasang infuse RL 20 tetes/menit




DS : pasien mengatakan :
o   Tidur sering terbangun jika timbul nyeri
o   Tidak pernah tidur siang
o   Tidur malam 3-4 jam
DO : 
o   Pasien tidak pernah tidur siang
o   Sering terbangun saat tidur
o   Konjungtiva pucat
o   Pasien Nampak cemas dan gelisah

DS : Pasien Mengatakan
o    Nyeri pada patah tulang kering kaki kiri
o    Nyeri menetap
o    Lokasi penyebaran :kaki sampai kepinggang
DO :

o    Skala  keluhan: Sedang (6)
o    Lama Keluhan: 10-20 menit

Kelemahan fisik















Nyeri















spasme otot ,pergeseran fragmen tulang
Intoleransi aktifitas














Perubahan pola istrahat dan tidur













Nyeri

I.                  PRIORITAS MASALAH

1.     Nyeri b/d spasme otot dan pergeseran Fragmen tulang
2.     Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
3.     Perubahan pola istrahat dan tidur b/d nyeri

No comments:

Post a Comment